LAW FAIR #2025
July 23, 2025

Humas

 

Law fair merupakan program kerja tahunan BEM Fakultas Hukum yang biasa di laksanakan setelah AAS (Assesment Akhir Semester), Generasi muda adalah manusia-manusia penerus kehidupan dunia. Demikian sebuah gambaran dari keberadaan generasi muda di tengah-tengah masyarakat dari dulu sampai sekarang. Dalam pencairan kesejatiannya, eksistensi menjadi faktor utama. Sehingga tidaklah berlebihan bila generasi muda melakukan berbagai hal yang cenderung berorientasi pada semangat muda yang bergairah dan penuh dengan keceriaan berupa hiburan. Namun hal itu perlu dibentengi dalam sebuah koridor yang tepat dan lebih positif tentunya.

Kegiatan Law Fair 2025 dengan tema “ Lex in Motion: Fair Law, Fair Play” merupakan kegiatan perlombaan dan pertandingan akademik maupun non akademik yang dilaksanakan sebagai wadah untuk berkreatifitas, kompetisi, dan mengembangkan diri serta mempererat tali persaudaraan antar Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang, serta diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan karena kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata pembinaan bagi mahasiswa. Kegiatan ini diadakan sebagai media pengembangan bakat dan kreatifitas mahasiswa remaja dalam bentuk kegiatan yang positif serta meningkatkan akhlak yang baik. Selain itu harapan dari di adakannya law fair ini juga agar memperkuat kekeluargaan dan solidaritas para mahasiswa Fakultas Hukum, dan menyadarkan bahwa mereka adalah satu kesatuan yang sama.

Pada law fair tahun ini dilaksanakan selama 4 hari yaitu pada hari senin, 21 juli 2025 sampai hari kamis, 24 juli 2025. Pada hari pertama dilaksanakan pembukaan, pada pembukaan kali ini kami mempersembahkan tari gambyong “mari kangen” yang dibawakan oleh dua anggota dai BEM FH UNIMMA, kami mempersembahkan tarian ini karna tari gambyong “mari kangen”menggambarkan ekspresi kelembutan, keanggunan, dan kesopanan. Tarian ini melambangkan kecantikan dan ketenangan, serta menggambarkan karakteristik wanita Jawa yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Gerakan-gerakan dalam tarian ini juga menunjukkan penghormatan dan pengabdian kepada raja atau pemimpin yang ada di dalam cerita yang dibawakan. Selain itu, tari Gambyong juga sering diartikan sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan kehidupan yang harmonis. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, upacara pernikahan, dan acara budaya lainnya untuk menyambut tamu atau menghormati tamu kehormatan.

Selain itu simbolis pada pembukaan law fair tahun ini adalah potong pita yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Hukum UNIMMA yaitu Dr Dyah Adriantini Shinta Dewi., S.H,.M.Hum. karena Pemotongan pita saat pembukaan acara lomba memiliki makna simbolis yang sangat penting sebagai tanda resmi dimulainya kegiatan tersebut. Momen ini melambangkan pembukaan resmi dan awal baru, menandai bahwa lomba telah siap untuk dijalankan secara formal. Selain itu, pemotongan pita juga menyiratkan harapan agar lomba dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan manfaat bagi seluruh peserta serta penyelenggara. Biasanya, acara ini melibatkan tokoh penting atau pejabat sebagai bentuk dukungan dan pengakuan terhadap pelaksanaan lomba. Selain menjadi simbolisasi, pemotongan pita juga menjadi momen perayaan yang dapat menggalang semangat dan antusiasme peserta serta masyarakat yang terlibat. Dengan demikian, prosesi ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan sebuah tanda komitmen dan kebersamaan dalam menyukseskan jalannya lomba.

Kemudian setelah pembukaan pada law fair hari pertama ini juga terdapat dua perlombaan yaitu badminton dan mobile legend.

Pada badminton tahun ini terdapat 7 tim badminton ganda putra dan 7 tim badminton ganda campur yang di laksanakan di Gor Dhananjaya, Noyoditan, Magelang.

Kemudian Mobile Legend juga terdapat 7 yang diwakilkan oleh 5 anak pada masing” kelasnya, dilaksanakan di Lobby Fakultas Hukum Unimma.